Menikmati Keindahan Laut Bawean #EpsBawean4

0 Comment

Link
Ocok Ocokmakanankhasbawean
Setelah sehari sebelumnya menikmati keindahan daratan bawean, di hari ketiga yang bertepatan dengan hari Sabtu ini rencana kami adalah menikmati keindahan laut di Bawean.Tampaknya Bawean sedang bersahabat hari ini, tampak dari pagi hari di dermaga cuaca begitu cerah seakan mempersilakan kami untuk menikmati laut tanpa kengerian sedikitpun.

Suasana Pagi Hari di Dermaga Bawean
Suasana Pagi Hari di Dermaga Bawean

Jam 5 pagi bisa digunakan untuk jalan-jalan ke dermaga yang letaknya enggak terlalu jauh dari homestay.  Pemandangan cukup bagus apabila tidak berawan. Itung-itung sambil olahraga pagi deh. Jam 6 an pagi balik ke homestay buat mandi dan sarapan. Setelah itu sekitar pukul 08.00 kami bergegas menuju dermaga untuk naik kapal nelayan yang bakal mengantarkan kami ke berbagai macam spot menarik di sekitar bawean.

Nenek Moyangku Seorang Pelaut

Ketika mau berangkat kami ketambahan 2 orang yang baru datang di Bawean. Lumayan dapat tambahan dana untuk kekurangan yang lain, jadi enggak habis banyak deh.
Aku suka naik kapal nelayan gini ini, apalagi kalauu cuacanya cerah. Pemandangannya bener-bener bikin dada bergemuruh. Hello! Indonesia bagus lho, jangan di rumah aja. Kata lagu nenek moyang kita kan pelaut, masa iya enggak pernah nyoba naik kapal di laut?
Naik Kapal Nelayan Menuju Spot Snorkling Karang Tengah
Naik Kapal Nelayan Menuju Spot Snorkling Karang Tengah

Pulau Gili di Bawean yang Berpasir Putih

Tujuan pertama pelayaran kami adalah ke Pulau Gili, sebuah pulau yang digadang-gadang merupakan spot yang wajib dikunjungi kalau ke Bawean. Dari pulau bawean menuju pulau gili ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Lumayan lama sih, padahal kelihatannya enggak terlalu jauh lho. Pulau yang ada di belakang foto itu adalah pulau Selayar.
Ketika mendekati pulau gili tampak ada banyak bintang laut! Sampek enggak keitung berapa yang udah kelihatan, karena memang sudah masuk area yang dangkal. Meskipun pulau gili ada dermaga, kami cuma merapat di salah satu pantai, karena tujuan utamanya cuma foto-foto doang.
Pulau Gili di Bawean
Pulau Gili di Bawean
Setelah cukup puas di Pulau gili, perjalanan dilanjutkan ke karang tengah. Karang tengah ini adalah salah satu spot dimana di tengah laut ada karang yang bener-bener besar dan menawarkan keindahan laut yang luar biasa. 

Capek Cari Spot Snorkling

Aku merasa capek keliling muter-muter di karang tengah untuk mencari spot snorkling. Ternyata belum ada pemetaan spot-spot snorkling yang akurat. Patokannya cuma “lurusnya pulau gili”. Kami muter-muter hampir satu jam di karang tengah sebelum akhirnya memutuskan satu spot snorkling. Harusnya sih di tandai di GPS untuk spot snorklingnya, jadi enggak perlu nyari muter-muter kaya gini.
Penakmpakan Salah Satu Karang
Penakmpakan Salah Satu Karang
Di spot pertama ini enggak dapat banyak foto sih, soalnya lagi sibuk ngajarin Icha yang belum pernah snorkling dan enggak pinter renang. Bawaannya takut terus dan terlalu banyak minum air laut yang asin :D. 
Enggak ada dokumentasi underwater di spot pertama ini, karena guidenya enggak nyebur. Untung se rombongan bawa 3 action cam yang bisa diceburin. Yaudah deh ambil gambar sendiri-sendiri.
Kurang lebih hampir satu jam di spot pertama ini, buat menikmati keindahan bawah lautnya. Keren, dan masih alami eskosistem di dalamnya. Meski ada rasa dongkol karena nyari spotnya enggak ketemu, tapi lumayan buat penghibur diri. Karena temen-temen yang lain udah pada dongkol kok enggak nyampek-nyampek malah muter-muter 😀 .

Istirahat di Pulau Gili

Setelah snorkling di spot pertama, sebenernya mau snorkling lagi di spot kedua. Tapi setelah muter-muter lagi ternyata enggak ketemu spot snorklingnya -_- . Aku berdiam diri di bagian depan kapal sendirian berjemur di bawah teriknya matahari biar kulit semakin item eksotik gosong. Kalau gosong kan kelihatan kalau habis liburan :D.
berjemur di bagian depan kapal
berjemur di bagian depan kapal
Berhubung enggak ketemu, akhinya kami kembali menepi ke pulau Gili untuk istirahat dan makan siang. PHP banget kan? 
Penduduk pulau Gili sebagian besar adalah seorang pelaut, bener-bener mengikuti nenek moyang kita lho. Kami bisa menunaikan sholat juga di rumah salah satu penduduk, kebetulan guide kami berasal dari pulau ini sehingga meskipun kesulitan dengan bahasa, cukup membantu juga.
Entah kenapa kok enggak nemuin foto di pulau ini sama sekali di hape maupun kamera, perasaan udah ambil beberapa foto di tempat ini. Apa ada yang menyabotase hapeku yak 😀 ?

Snorkling di Spot Kedua

Setelah istirahat, sholat dan makan, perjalanan dilanjutkan untuk snorkling di spot kedua. Untung di spot kedua ini nyari lokasinya enggak se-lama spot pertama. Jadi enggak terlalu jenuh muter-muter mulu di tengah laut. 
Pemandangan bawah laut spot kedua ini juga lebih bagus menurutku dibanding yang pertama. Di spot kedua ini baru guidenya ikutan nyemplung dan ambil foto underwater beberapa temen. Tapi aku enggak ikut kefoto, karena enggak mendekat :D.
Aku asyik sendiri ambil foto bawah laut yang menurutku cukup keren. 
kondisi bawah laut bawean
kondisi bawah laut bawean
Meski ikannya enggak terlalu banyak. Berbeda dengan ketika aku backpacker ke karimunjawa, di tempat ini ikannya belum berani sama manusia, di kasih roti enggak mau mendekat. Jadi kalau mau foto bareng ikan banyak belum bisa di Bawean. Mungkin ikan di sini belum terbiasa dengan manusia. Enggak lupa juga selfie di bawah laut, karena selfie di kolam renang sudah terlalu mainstream 😀 
selfie di bawah laut :D
selfie di bawah laut 😀
Selagi semua asyik foto dengan guide, aku dan keponakan nelayan yang mengantarkan kami asyik berenang di sekitar kapal. Lompat dari kapal dan nyebur beberapa kali sampai bener-bener capek. Meski bahasa Indonesianya kurang bagus, tapi komunikasi lumayan lancar lah.
lompat dari kapal
Lompat!
Setelah capek dan kembali ke kapal semua, hari sudah beranjak sore. Kami melanjutkan perjalanan ke spot terakhir hari itu, yaitu pulau Noko. Ternyata di pulau ini ada beberapa nelayan yang berkumpul dan makan bareng, sepertinya mereka akan pergi berlayar.

Sunset di Pulau Noko

Pulau noko ini merupakan pulau kecil yang tidak berpenghuni. Meski asyik kalau camping di pulau ini, namun ada larangan untuk camping apalagi membuat api unggun di tempat ini. Tempat ini cukup untuk menikmati sunset di sore hari.
Sunset di Pulau Noko
Sunset di Pulau Noko
Pemandangan yang di suguhkan pulau ini cukup asyik lho, di sebelah barat tampak matahari yang mulai tenggelam, namun di sisi timur tampak bulan yang mulai muncul. Mungkin bakalan bagus juga kalau sunrise di pulau ini.
Timur pulau noko
Timur pulau noko

Kengerian Laut Kala Malam

Hari sudah gelap ketika kami meninggalkan pulau noko. Pengalaman pertama sih naik kapal nelayan ketika hari sudah gelap. Di sebelah selatan tampak awan gelap dengan kilatan cahaya yang bener-bener serem. Melihat sekeliling cuma tampak kegelapan, selain lampu-lampu kecil yang tampak dari pulau Bawean.
Laut itu luas, satu kapal nelayan kecil di ombang-ambingkan ombak. Aku beneran ngeri mbayanginnya. Nyali para nelayan bener-bener luar biasa. Mungkin aku yang sekarang belum punya nyali seperti nenek moyangku yang seorang pelaut. 

Mencoba Ocok Ocok, Makanan Khas Bawean

Sesampainya di rumah kamar mandi langsung jadi rebutan deh. Setelah antrian yang cukup panjang akhirnya makan malam pun di gelar. Sambel Pecel Blitar yang aku bawa juga masih ada buat yang pengen nyobain waktu itu.
Bunda pemilik homestay menyajikan ocok-ocok, makanan khas dari bawean. Makanan ini berasal dari ikan laut segar yang di olah sedemikian rupa (baca: lupa caranya walau udah dijelasin) hingga jadi mirip gambar di bawah ini.
ocok ocok, makanan khas bawean
ocok ocok, makanan khas bawean
Gampangannya sih semacam empek empek khas bawean :D. Bedanya cuma di totol sama saus sambel makannya. Rasanya juga mirip-mirip sih, sama-sama dari ikannya. Setelah makan semua, lanjut seperti rutinitas, main kartu sampai ketiduran. Seperti biasa, aku cuma sebagai penonton setia aja 😀
Bersambung …

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment